ASI dan AKREDITASI

Masih segar dalam ingatan hebohnya akreditasi minggu kemarin..dan betapa akreditasi hampir membuatku keteteran dengan stok ASI..Seperti yang sudah pernah aku ceritakan sedikit dalam satu postingan di blog ini, aku memakai sistem kejar tayang dalam pemberian ASI ke baby MIA.Nah, sistem kejar tayang aja udah pasti bikin sedikit stres n imbasnya ke produksi ASI (untungnya selama ini meskipun nyetoknya kejar tayang gak sampek stress), ditambah lagi dengan jadwal yang gak beraturan selama persiapan akreditasi itu sempat bikin aku kebat-kebit.
Setiap harinya, selama 6 hari kerja aku selalu meninggalkan baby MIA jam 8 setelah menyusuinya dan memompa satu botol ASI kira-kira 100ml untuk persediaan. Pukul 10.30 aku pulang lagi ke rumah untuk menyusui baby MIA dan memompa ASI untuk jam berikutnya lalu aku balik ke tempat kerja lagi dan pulang sekitar pukul 13.30. Alhamdulillah sistem ini lumayan efektif..sebenarnya pingin juga nyimpen stok yang cukup dalam lemari es namun apa daya karena perluasan bisnis mom in law yang berpengaruh terhadap pemakaian listrik akhirnya aku menunda membeli lemari es dan kalo sempat nyetok ASI lebih aku nunut nyimpan di kulkas toko.hehe..

Dan Akreditasi itu sedikit mengacaukan sistem kejar tayang dan produksi ASIku.Pas hari H penilaian, jam  7 aku udah harus stand bye di RS untuk pembukaan acara.untungnya jam 6 baby MIA waktunya minum n aku bisa memompa ASI untuk persediaan kurang lebih sampai pukul 10an..n pokjaku mendapatkan giliran ke 2 penilaian..dan mulailah otakku berputar memikirkan bagaimana caranya tetap memberi ASI ekslusif ke baby MIA padahal aku tidak punya persediaan stok..maksudnya kalopun aku memompa itu gak cukup untuk konsumsi baby MIA sampek malam..Akhirnya karena proses penilaian pokja pertama masih berlangsung dan kayaknya memakan waktu yang cukup lama kuputuskan untuk pulang menenangkan diri sekitar pukul 11. 
 
Sampai di rumah bukannya tenang tapi aku jadi malah kepikiran tentang akreditasi..akibatnya ketika aku memompa ASI, hasil yang kudapatkan jauh dari harapan..akhirnya sebisa mungkin aku mencoba rileks dan mencoba memompa lagi.hmm lumayan lah untuk stock berikutnya karena baby MIA juga aku susui langsung.
Pukul 12 aku balik lagi ke RS..masih belum pasti juga kapan berakhirnya penilaian pokja pertama..artinya penilaian pada pokja kami bisa berlangsung setiap saat segera setelah pokja pertama selesai. menunggu di RS dalam ketidakpastian sampei pukul 3..aku dan rekan-rekan memutuskan untuk pulang dulu dan pukul 4 kembali lagi karena saat itu dari 7 standar yang dinilai baru masuk standar 4 jadi menurut hemat kami penilaian pada pokja kami paling cepat dilakukan pukul 5.
 
Sampei rumah yang aku dahulukan adalah memompa ASI karena baby MIA sepertinya masih kenyang dan kalo aku tidak segera memompa takutnya ada panggilan mendadak untuk kembali ke RS. dan lagi-lagi mungkin karena tegang aku hanya berhasil memompa 50 ml.lalu aku mandi dengan superkilat dan setelahnya baby MIA aku susui ( meskipun mungkin baby MIA belum merasa lapar aku harus menyusuinya karena stok ASI 50 ml itu sangat terbatas) dan ternyata baby MIA emang belum lapar jadi kurang begitu antusias untuk menyusu. Aku coba memompa lagi, dapat 30 ml.lumayanlah..lalu aku coba menyusui baby MIA lagi yang saat itu dah mulai merengek2 karena mengantuk. Sambil menyusuinya aku ajak ngobrol " Mia, anak mama yang pintar..nanti mama penilaian..MIA ditahan yah laparnya kalo mama belum pulang..dihabisin yah susunya di botol. ntar kalo mama dah pulang Mia nyusu langsung ke mama sepuasnya". 
 
Di saat-saat momen yang penting itu hpku berbunyi..dan bapak Kabid mengintruksikan untuk secepatnya kembali ke RS karena pokja pertama udah memasukii standar terakhir. Dengan mengucapkan Bismillah aku berangkat setelah sebelumnya kupamiti dan kucium kening baby MIA. sepanjang perjalanan aku mikir gimana nanti kalo penilaiannya sampei malam sampek jam 10 padahal stok ASInya mungkin hanya bisa mengenyangkan baby MIA sampe pukul 8 (pada waktu baby MIA aku tinggal baru saja aku susui jadi stok ASIPnya untuk 2 jam berikutnya).Aku mencoba berpikir positif toh aku membawa alat pompa ASI jadi sewaktu-waktu aku bisa memompa ASI dan meminta tolong rekan kerja yang tidak terlibat penilaian untuk mengantarkan ASIP ke rumah. Skenario terakhir ini sangat masuk akal dan berhasil menenangkanku dan membuatku kembali berkonsentrasi ke penilaian akreditasi yang hanya tinggal hitungan jam.
 
Penilaian pokja pertama kelar pukul 5.Ibu penilai memutuskan untuk beristirahat sholat dan makan dan memulai penilain pokja kami sekitar pukul 18.00.
Pukul 18.00 tet penilaian dimulai..setiap saat aku melirik jam, aku sudah mempunyai rencana,kira-kira pukul setengah 8 aku ijin ke kamar mandi di ruangan (karena keluar ruangan selama proses penilaian tidak diijinkan) dan memompa ASI untuk dikirim ke rumah.. dan ketika sudah pukul 7 aku dah mulai ancang-ancang sambil membagi konsentrasi dan menjawab beberapa pertanyaan yang ditujukan padaku sebagai kepala..n  Gusti Allah maha besar. pukul 19.15 ibu penilai menyatakan bahwa penilaian sudah selesai.kami yang ada di ruangan surprise banget..apalagi aku..semua skenario buyar sudah karena kesempatan untuk pulang sudah ada di depan mata. MIA..mama pulang nakkk .dan setelah beramah tamah sebentar dengan ibu penilai dan berangkulan dengan teman-teman satu pokja dan turun ke ruang KABID untuk menerima jatah makanan aku segera tancap gas pulang ke rumah dengan perasaan luar biasa lega..sedikit ngebut mengendarai motor karena sudah gak sabar bertemu baby MIA akhirnya tak sampai 5 menit aku sudah memasuki halaman..dan berlari masuk ke rumah mencari baby MIA yang ternyata sedang asik bercanda dengan papanya. Alhamdulillah baby MIA gak rewel n bisa nahan laparnya..beberapa saat kemudian baby MIA aku susui dan langsung terlelap dalam mimpinya..ah indahnya dunia.
 
Ternyata oh ternyata penilaian itu masih belum final..masih ada penilaian lapangan (survey lapangan langsung) keesokan harinya tangal 2.waktunya lagi-lagi dimulai sore hari..Di saat ke 11 pokja lain masih genap anggotanya dan sibuk dengan revisinya kami seolah sudah tidak punya beban lagi dan malah pulang dengan santainya sesuai jam kerja biasanya. yang bertahan hanya dua pria itupun sampai pukul 4 sore pada pulang ke rumah masing-masing dan menunggu panggilan..dan lagi-lagi di saat aku sedang menggendong baby MIA sore itu sekitar pukul setengah 5 bapak sekretaris menelponku dan mempertanyakan kenapa kok ruangan MR kosong padahal sebentar lagi penilai akan menuju kesana.dengan segera aku bergegas ke RS. wah jangan sampei Ibu penilai (dr. Riyanti) yang sehari sebelumnya terkesan pada pokja kami menjadi berubah penilaiannya..aku harus menjaga nama baik RM.dengan diantar papa MIA yang ngebut setengah mati aku sampai ke RS setelah sebelumnya sepanjang perjalanan kuhubungi teman-teman seruangan untuk segera berkumpul di RS. dan ironisnya,... tidak ada stok ASI untuk baby MIA, dan awalnya aku sendirian menghadapi pertanyaan ibu penilai yang mensurvey ruangan kami. beberapa saat kemudian rekanku datang.
 
Alhamdulillah survey lapangan juga berjalan lancar..lega rasanya..teringat baby MIA aku memompa ASI dan menelpon papa MIA untuk mengambil ASInya. Alhamdulillah bisa dapat 100ml lebih n cukup untuk persediaan sampek jam 9 malam. Namun ternyata acara penutupan akan dilakukan malam itu juga kira-kira pukul 10 malam..setelah ijin sana ijin sini aku boleh pulang dan tidak harus mengikuti acara penutupan yang penting ada wakil dari pokja kami.. Akhirnya...MIA.... mama benar-benar pulang nak......merdekaaaa

 

Komentar

  1. umm...emang ga bisa ya diselipin di kulkas bawah, paling ga buat persediaan 2 harian (kan bisa tahan sampe 2 hari) jadi ga se chaos itu...

    *komen sok tau

    BalasHapus
  2. Subhanallah, perjuangan nya luar biasa =)
    Sebaiknya waktu libur nyetok, terus ditaruh di kulkas (tempat dagangan) bisa tahan seminggu ko...
    Jadi biar ga kejar tayang he he he =)
    Go ASI EKSKLUSIF..

    BalasHapus

Posting Komentar